Disclaimer: Karena sifat dasar cyclicals stocks yang timing oriented dalam buy/sell-nya, maka Arvest tidak memasukkan cyclicals stocks apapun kedalam produk “Arvest Seeds” demi ketenangan dan kenyamanan berinvestasi jangka panjang sehingga para investor individu tidak perlu risau setiap saat memantau baik portofolio sahamnya maupun indeks komoditas tertentu.
Saham cyclicals adalah saham perusahaan yang kinerjanya berfluktuasi naik/turun yang disebabkan oleh beberapa hal yang secara umum karena efek dari naik/turunnya siklus ekonomi. Dalam berinvestasi di cyclicals stocks kami berpedoman pada prinsip-prinsip yang ada dalam buku One Up Of Wall Street karya investor legendaris Peter Lynch yang sudah kami sesuaikan dengan kondisi berinvestasi di Indonesia. Berikut tips & tricks-nya:
Beberapa sifat yang dimiliki oleh cyclicals company:
- Revenue dan profits naik dan turun secara teratur sesuai dengan siklus kondisi ekonomi dan/atau harga indeks komoditas tertentu.
- Unreliable dividend. Jika perusahaan membagikan dividen, maka dividennya tidak stabil. Saat siklusnya sedang di atas, maka dividen yang dibayarkan dapat sangat tinggi sebaliknya dividennya akan kecil apabila siklusnya sedang di bawah.
- Walaupun tidak semua, perusahaan yang masuk dalam kategori cyclicals adalah perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki pricing power terhadap produk/jasanya sehingga perusahaan tersebut posisinya adalah price taker alias harga jual produk/jasanya mengikut indeks harga komoditas tertentu atau sesuai dengan harga pasaran terhadap produk/jasa yang serupa. Contoh paling umum yang ada di IHSG adalah perusahaan batubara dan seluruh perusahaan pendukungnya seperti trucking, shipping, kontraktor, alat berat, infrastruktur yang menyangkut komoditas batubara. Beberapa contoh lain sektor bisnis cyclicals yang ada di IHSG adalah sektor minyak & gas, otomotif, penerbangan, penginapan, tambang, besi baja, dll.
- Seperti bermain kartu Blackjack apabila Anda terlalu lama berada di dalam permainan blackjack maka Anda akan kalah. Di cyclicals stocks jika Anda hold terlalu lama maka seluruh keuntungan Anda akan lenyap. Cyclicals company dapat berubah dari yang semula amat profitable menjadi kurang profitable atau bahkan mencatatkan loss dalam sekejap.
Mindset dan Kapan Saatnya Berinvestasi Di Cyclicals Stocks:
- Karena sifatnya yang sulit dipahami, maka jangan pernah melakukan alokasi 100% portofolio ke cyclicals stocks. Tidak ada yang bisa mengetahui secara pasti kapan kinerjanya akan naik dan turun, bahkan direktur utamanya sekalipun, forecasting dari media dan analis-analis sekuritas akan semakin memebuat keputusan Anda semakin bias, maka jangan dengarkan itu! Berpegang teguhlah pada tesis investasi yang sudah Anda buat sendiri. Kami berpendapat alokasi sekitar 5%-20% adalah alokasi yang ideal untuk saham jenis ini.
- Perusahaan cyclicals bukanlah perusahaan yang dapat Anda hold dengan horizon seumur hidup seperti layaknya non-cyclicals company. Oleh karenanya sebagai investor publik akan lebih senang jika perusahaan cyclicals yang dimiliki membagikan dividen dengan payout ratio yang besar. Hal ini dikarenakan pada saat puncaknya, laba perusahaan cyclicals akan tampak luar biasa tinggi dan apabila laba tersebut malahan digunakan untuk ekspansi maka potensi keuntungan yang dihasilkan di masa depan akan lebih kecil. Ketika siklus bawah, sebesar apapun volume penjualan yang berusaha dihasilkan oleh cyclicals company tidak akan pernah bisa menolong labanya yang hancur, yang mana return of investment dari ekspansi masif yang dilakukan saat laba sedang tinggi-tingginya akan menjadi buruk. Inilah alasannya lebih baik labanya dibagikan sebagai dividen saja.
- Apabila bukan merupakan perusahaan jasa, maka cek level persediaannya relatif dengan supply & demand-nya dan juga terhadap perubahannya baik QoQ maupun YoY. Persediaan meningkat tajam merupakan sign of trouble, mengapa demikian? Think of it this way... Saya ambil contoh siklus normal perusahaan batubara tanpa adanya kejadian-kejadian luar biasa secara makro seperti di 2021-2022 karena pemulihan covid-19 diikuti oleh banjir di tambang batubara China dan boikot batubara Australia oleh China membuat batubara berada di level tertinggi dalam sejarah yaitu lebih dari $400 per metrik ton, maka fasenya secara singkat adalah sebagai berikut :
- Saat harga batubara rendah ($50/metrik ton), supply > demand, maka perusahaan tambang batubara akan slowdown aktivitas produksi mereka sebatas agar tetap dapat menutupi fixed cost perusahaan.
- Ketika harga batubara tinggi (>$100/metrik ton), supply < demand, maka perusahaan tambang batubara akan memacu produksi ke tingkat maksimal dan berusaha menjual batubara sebanyak-banyaknya memanfaatkan momentum harga ini. Kondisi ini apabila sudah berlangsung terlalu lama maka akan merubah keseimbangan supply dan demand yang akhirnya menurunkan harga batubara. Perusahaan-perusahaan tambang batubara yang sebelumnya sudah memacu produksi akan mengalami penumpukan persediaan di neracanya.
- Penumpukan persediaan produk yang harganya berfluktuatif naik/turun seperti batubara menyebabkan permasalahan lebih lanjut karena adanya resiko dalam menyimpan batubara terlalu lama seperti resiko oksidasi, kelembapan, terkena air hujan yang berujung pada penurunan kualitas dan kalori batubara sehingga akan semakin menurunkan harganya, belum lagi dapat terjadi kebakaran spontan yang intinya perusahaan batubara tidak mungkin menyimpan batubara yang terlanjur diproduksi tersebut untuk dijual di siklus harga tinggi berikutnya. Alhasil mau tidak mau perusahaan-perusahaan batubara tersebut menjual tumpukan batubaranya di gudang yang membuat harga batubara tertekan ke level yang lebih rendah lagi.
- Timing sangat penting untuk membeli saham perusahaan cyclical. Sayangnya tidak ada yang benar-benar tahu kapan timing yang tepat itu. Pahami industrinya dan apabila Anda bekerja di industri yang sama mungkin Anda memiliki keunggulan dalam berinvestasi di cyclicals stocks. Prinsipnya adalah belilah perusahaan cyclicals pada suatu titik yang Anda anggap sebagai titik nadirnya dimana Anda memahami bahwa kondisinya tidak bisa lebih buruk lagi dari saat Anda memutuskan membelinya. Dengan ini maka tidak ada jalan lain selain kondisi yang semakin membaik kedepannya. “Head i win, Tails I don’t lose much” seperti kata Mohnish Pabrai.
- Pemilihan perusahaan juga merupakan hal yang tidak kalah penting dibandingkan timing karena apabila Anda salah memilih perusahaan walaupun timing-nya sudah tepat, maka Anda masih terekposur resiko yang besar terutama apabila perusahaan tersebut pailit karena tidak kuat menahan kerugian pada saat economic downturn. Jadi setidaknya pilihlah perusahaan dengan neraca yang kuat yang Anda tahu tidak akan bangkrut.
- Karena profitabilitasnya yang berfluktuatif maka economic moat yang harus dimiliki oleh cyclicals stocks adalah cost advantage atau perusahaan yang secara operasional bisnis paling efisien. Hal ini penting untuk menjaga agar tetap dapat membukukan laba walaupun tipis pada saat harga komoditasnya sedang berada di titik nadir disaat kompetitor-kompetitornya yang lebih tidak efisien mencatatkan rugi bersih. Jika Anda mau, Anda dapat memilih perusahaan yang secara efisiensi bisnis berada di ambang batas antara profit dan rugi pada saat siklus bawah. Pertimbangannya adalah pada saat siklusnya berbalik naik, perusahaan yang paling efisien akan mengalami growth laba lebih kecil dibandingkan perusahaan yang lebih tidak efisien. Ilustrasi perhitungannya secara simpel sebagai berikut:
- Company A dan Company B sama-sama bergerak dibidang tambang batubara. Costs Company A sebesar $25 sedangkan Company B $45. Pada saat harga Batubara berada di level $50 per metrik ton maka profit yang bisa dihasilkan Company A adalah $25 dan Company B $5.
- Cost untuk produksi batubara tidak akan berbeda jauh baik batubara berada di siklus bawah atau di siklus puncak. Jadi asumsinya pada saat siklus puncak (batubara berada di level harga $120 per metrik ton) costs company A dan B hanya akan meningkat sedikit menjadi $30 untuk Company A dan $50 untuk Company B karena biaya depresiasi sebab untuk menaikkan produksi maka biasanya perlu membeli berbagai peralatan baru seperti alat berat, maka profit Company A menjadi $90 dan Company B menjadi $70.
- Secara angka laba akan tetap terlihat company A lebih besar, namun jika dibandingkan secara persentase hasilnya akan lebih dramatis. Growth laba company A dari $25 ke $90 adalah sebesar 260% sedangkan company B dari $5 ke $ 70 mencatatkan growth sebesar 1.300%! Dengan mempertimbangkan psikologis pasar yang akan sangat merespon pertumbuhan sebesar itu maka Anda dapat membeli perusahaan cyclicals yang “tidak terlalu efisien” namun masih berada dibatas aman secara kekuatan neracanya. Ilustrasinya agar lebih jelas seperti di tabel di bawah ini:
- Hati-hati dengan angka P/E yang rendah karena ini adalah indikasi perusahaan cyclicals berada di siklus puncaknya. Biasanya pada siklus puncak, P/E cyclicals company bisa mencapai 2x-4x yang mana secara umum akan terlihat murah. Hal ini terjadi karena salah satu dari dua faktor pembentuk angka P/E yaitu “E”-nya naik jauh lebih cepat dibandingkan “P”-nya. Sebaliknya, pada saat siklus bawah maka P/E-nya akan terlihat tinggi sekitar 10x-20x yang disebabkan karena “E”-nya jatuh jauh lebih cepat dibandingkan “P”-nya. Di siklus puncak (saat laba perusahaan sedang tinggi-tingginya), ketika crowd banyak melakukan penjualan yang menyebabkan harganya agak turun P/E yang sudah kecil akan menjadi lebih kecil lagi yang akan semakin menjebak Anda yang belum paham tentang sifat cyclicals stocks. Ini bisa menjadi kesalahpahaman yang mahal karena ketika akhirnya siklusnya turun dan laba perusahaan cyclicals menyusut tajam maka P/E-nya akan menjadi tinggi dan Anda akan terjebak di dalamnya. Sebaliknya, di siklus bawah dan P/E yang tampak tinggi adalah sign bahwa perusahaan cyclicals tersebut bekerja dengan baik karena masih bisa mencatatkan P/E positif walaupun siklusnya sedang buruk.
Beberapa Sign Untuk Menjual Cyclicals Stocks
Pahami benar-benar sifat aneh dari saham cyclicals karena cyclicals stocks itu rumit. Jual menjelang akhir siklusnya, tapi siapa yang tahu kapan siklusnya akan berakhir? Maka di bawah ini adalah beberapa sign-nya:
- Perusahaan banyak membelanjakan uangnya untuk teknologi-teknologi baru yang mahal, melakukan ekspansi ke bidang lain yang bukan bidang usaha utamanya, dibandingkan membelanjakannya untuk moderenisasi fasilitas-fasilitas atau pabrik pabrik lamanya.
- Jual ketika Anda merasa ada sesuatu yang salah misalnya permintaan mulai melambat dan persediaan menumpuk namun perusahaan tidak bisa menyingkirkannya. Jika gudang sampai penuh dengan barang jadi, mungkin Anda sudah terlambat untuk menjualnya.
- Turunnya harga komoditas, kontrak berjangka (futures) < harga spot.
- Persaingan menjadi semakin tajam untuk mendapatkan pangsa pasar yang menyebabkan harga produk/jasa semakin rendah. Perusahaan biasanya mencoba melakukan efisiensi biaya tetapi tidak bisa bersaing dengan barang impor yang lebih murah.
Thanks for reading.