Salah satu jebakan maut emiten yang wajib teman-teman pelajari kasusnya Adalah di emiten OKAS (Ancorra Indonesia Resources Tbk). Di pembahasan kali ini saya akan membahas jurus Kungfu owner-ownernya dalam “mengadali” investor-investor public yang menurut saya pribadi sangat membagongkan alur ceritanya. Ok langsung saja ga pakai lama, saya cerita terlebih dahulu tentang emiten OKAS ini ya.
Sejarah OKAS
OKAS bergerak di bidang bahan peledak industry (Amonium Nitrat) melalui anak perusahaannya PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) dan pertambangan barite (bahan baku pengeboran migas). Segmen bisnis OKAS yang utama ada di bahan peledaknya. Barrier entry produsen Amonium Nitrat sangat tinggi dan OKAS juga mempunyai hubungan kontrak jangka Panjang dengan client seperti Adaro , BUMA , dll.
Multi Nitrotama Kimia :
Tahun 2007 sebanyak 50% sahamnya diakuisisi Ancora Indonesia Resources (Gita Wirjawan) sehingga kepemilikan struktur sahamnya menjadi :
1. 50% Ancorra
2. 25% Dakab Foundation (Veronica Colondam pendirinya, istri dari Pieter Tanuri)
3. 25% PT. Pupuk Kujang (PT Pupuk Indonesia , BUMN)
Makin tinggi siklus penambangan makin dibutuhkan bahan peledaknya.
Risiko Bisnis : Harga gas alam global (sebagai bahan baku AN), regulasi distribusi bahan peledak, dan potensi konversi energi dari batu bara ke energi terbarukan
Tidak lama setelah IPO, pada 19 Desember 2007, nama PT Okansa Persada Tbk diganti menjadi PT TD Resources Tbk seiring masuknya pemegang saham baru, yaitu Dayagin Ltd., Massive Holdings Ltd. dan PT Ancora Resources (kini bernama PT Multi Berkat Energi). Ancora merupakan perusahaan yang dimiliki bankir (kemudian menjadi Mentri Perdagangan) Gita Wirjawan. Melalui skema rights issue senilai Rp 90,5 miliar yang dilakukan pada 21 Oktober 2008 (diundur dari sebelumnya pada September 2008), Ancora kemudian tampil sebagai pemegang 85% saham PT TD Resources Tbk.
Dana rights issue itu kemudian digunakan untuk akuisisi 40% saham PT Multi Nitrotama Kimia (sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bahan peledak untuk pertambangan) dari PT Ancora Mining Services (perusahaan terafiliasi). Nama PT TD Resources Tbk kemudian berganti nama menjadi PT Ancora Indonesia Resources Tbk sejak 18 September 2008, dan prosesnya tuntas pada Desember 2008, menjadikan Ancora bisa masuk ke Bursa Efek Indonesia secara backdoor listing.
Value market cap OKAS Ketika diakuisisi PT. MBE adalah 106,4M pada 2008.
Struktur kepemilikan Ancora 2025 Agustus
1. PT. Multi Berkat Energi (38,69%) -> Gita Wirjawan
2. PT. Dua Usaha Karya Negeri (5,92%) -> Troy Triyono dan Rafael Nitiyudo (anak Haji Robert) masing-masing 50%-50%
3. Banque Pictet and Cie SA Burgundy Assets Corp (8,22%)
4. Island Spice Investments (25,60%)
5. Publik (21,57%)
Analisa kepemilikan saham :
1. PT. Multi Berkat Energi (38,69%) -> Gita Wirjawan
2. PT. Dua Usaha Karya Negeri (5,92%) -> Troy Triyono dan Rafael Nitiyudo (anak Haji Romo Nitiyudo Wachjo atau Haji Robert) masing-masing 50%-50%
Haji Robert jual saham OKAS sebanyak 155.172.127 saham (8,787%) di harga 129 / lembar pada 9 Maret 2023. Total transaksi 20M. Saham Haji Robert sisa 143.527
Di hari yang sama, ada pembeli saham OKAS sebanyak 154.972.100 dengan total transaksi sekitar 20M di harga 129 / lembar. Pembelinya adalah PT. Dua Usaha Karya Negeri (8,7757%), sekarang saham Dua Usaha Karya Negeri sisa 5,92%.
Hingga saat ini, belum diketahui background profil dari Troy Triyono
3. Banque Pictet and Cie SA Burgundy Assets Corp (8,22%) -> Group Pictet Bank Swiss.
Belum ada info lebih lanjut ttg group Pictet ini
4. Island Spice Investments Limited (25,60%) -> dimiliki 100% oleh Half Moon Bay Limited
ISIL masuk ke OKAS (private placement) lewat debt conversion cessie dari bank CIMB Niaga pada tahun 2023 dengan harga pelaksanaan sebesar 320 / lembar sebanyak 607.521.388 saham (+- 195M). ISIL menerima jaminan sebesar 20% saham MNK.
Rencana konversi hutang 2025
Oliva Vera Dome Holding ltd memiliki piutang ke OKAS senilai USD19,332 juta atau senilai Rp312,45 miliar yang telah jatuh tempo 31 Desember 2024.
a. pinjaman pokok sebesar USD8.000.000 atau setara dengan Rp129.296.000.000,-; dan
b. bunga sebesar USD11.332.681 atau setara dengan Rp183.158.790.322,-
Pinjaman pokok 8jt usd akan dikonversi menjadi saham
Mengacu pada hasil penilaian harga wajar atas saham Perseroan berdasarkan Laporan KJPP SPR No. 00044/2.0131-09/BS/02/0643/1/III/2025 tanggal 26 Maret 2025 dan Laporan Pendapat Kewajaran yang dikeluarkan oleh KJPP SRR No. 00126/2.0059-02/BS/05/0457/1/III/2025 tanggal 27 Maret 2025, Perseroan dan Kreditur Baru telah menyepakati Harga Konversi sebesar Rp197,- per lembar saham.
Oliva Vera Dome Holding ltd informasinya sebagai berikut :
Direktur: Merlion Administrators Inc.
Pemegang Saham: International Ventures Ltd (100%)
Sejak tanggal ditandatanganinya, Perjanjian Fasilitas telah mengalami 3 (tiga) kali perubahan/pengalihan kreditur, yaitu berdasarkan Cessie Pertama kepada Indies Investments Pte. Ltd., yang berlaku efektif pada tanggal 12 Desember 2012, Cessie Kedua kepada Rosewood Financial Holdings Limited yang berlaku efektif pada tanggal 13 Februari 2015, dan Cessie Ketiga kepada Kreditur Baru (Oliva Vera Dome Holding) yang berlaku yang berlaku efektif tanggal 30 November 2024. Sesuai dengan Cessie Ketiga, jumlah Pinjaman (tanpa jaminan) yang dialihkan oleh Rosewood Financial Holdings Limited kepada Kreditur Baru adalah sebagai berikut: Pokok : USD8.000.000 Bunga : USD11.182.150 Total Kewajiban : USD19.182.150
Nah sampai di sini dulu cerita financial engineering OKAS yang cukup ribet dengan melibatkan berbagai pihak untuk pertukaran hutang. Sekilas tampak tidak ada yang menarik dari emiten ini, namun kenapa harga sahamnya begitu bergejolak di tahun 2025 ?
Pada awal Januari 2025, harga saham OKAS masih di sekitar Rp 100,- per lembar saham. Sahamnya mulai bergejolak di bulan Juni yang sempat menyetuh 150an dan Juli sempat menyentuh 300-an. Rumor apa yang mendrive pergerakan harga saham ini ?
Tambang Emas OKAS
OKAS melalui anak usahanya PT. Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB) memiliki proyek tambang emas di Lombok Barat, NTB.
IUP (Izin Usaha Pertambangan) dari tambang emas OKAS ini sempat dicabut pada Maret tahun 2022, namun Kembali mendapatkan izinnya pada Agustus 2022.
Pada awal tahun 2023, OKAS mulai melakukan eksplorasi dan Menyusun laporan Cadangan emas sesuai aturan JORC (Join Ore Reserves Committee). Untuk teman-teman yang belum tahu, Ketika Perusahaan tambang mempunyai suatu lahan dan ingin diuji apakah lahannya itu mengandung mineral (emas , Batubara, nikel, dll) maka standard uji internasional dalam menentukan Cadangan mineralnya menggunakan JORC ini.
Pada Maret 2025, managemen OKAS memberikan statement bahwa ILBB akan dibangun pada 2025 dan diharapkan beroperasional pada tahun 2026. Luas konsesi dari ILBB ini sekitar 10.088 hektar yang lokasinya di Lombok Barat , NTB (ini cukup besar untuk ukuran tambang emas).
Di Tengah harga emas yang All Time High ini, harapan bahwa tambang emas OKAS memiliki Cadangan yang jumbo dan beroperasi di 2026 membuat para investor saham melakukan pembelian saham OKAS karena asumsi bahwa untuk saat ini, value dari OKAS masih terkunci (hidden value dari Cadangan emasnya).
Karena saya bukan anak jurusan Geologi atau orang yang mempelajari cara menghitung Cadangan emas, maka saya membutuhkan bantuan asisten saya yaitu ChatGPT untuk menghitung berapa estimasi nilai Cadangan emas berdasarkan luas lahan ILBB.
🧮 Dampak ke Valuasi Saham OKAS
Saat ini:
- Market cap OKAS ~ IDR 600M (≈ USD 36 juta)
Jika proyek ILBB berhasil dan 90% saham dimiliki OKAS:
- Bull case: Tambang ILBB bisa bernilai hampir 7–8x market cap OKAS sekarang
- Base case: Tambang setara dengan 1-1,35x market cap sekarang
- Bear case: Nilai proyek relatif kecil tapi tetap memberikan diversifikasi
Asumsi yang digunakan untuk penjualan di Bull Case Adalah sebesar 2300/oz, sedangkan di tahun 2025 ini harga emas sendiri sudah ada di level +-3.500/oz !!
So, wajar jika orang-orang mengira kalau proyek tambang emas berhasil, maka value dari OKAS sendiri akan meningkat berkali-kali lipat ! Menurut legenda corporate action specialist yaitu Joel Greenblatt, jika menemukan emiten yang mempunyai potensi unlock future value seperti ini memang bisa masuk Sebagian dulu.
Pada keterbukaan informasi, OKAS pun juga secara eksplisit menyebut salah satu growth driver yang sedang berproses (In Development) ada di proyek tambang emas ini
Komplit sudah tesis untuk OKAS ini, risk reward juga dianggap menarik karena unlock value-nya yang sangat tinggi jika dihitung dari market cap sebelum unlock.
Bencana atau Jebakan Sell Untuk Holder OKAS ??
Pada tanggal 16 September 2025, di mana pada hari tersebut harga saham OKAS sempat menyentuh batas atas alias ARA, muncul berita yang sangat mengejutkan pada pukul 18:16 WIB (tentu artinya berita surprise ini muncul sesudah market tutup).
Isi berita itu Adalah sebagai berikut :
Perseroan mengalihkan 100% kepemilikan sahamnya di Indotan kepada Oliva Vera Dome Holding Ltd melalui konversi utangnya menjadi asset, sehingga OKAS tidak lagi memiliki bagian di tambang emas Indotan yang menjadi hidden gem dari OKAS sendiri !! WTF !!!!
Yang lebih konyol lagi, ada di bagian ini :
OKAS punya pokok hutang Trance A 8jt USD dan bunga Tranche B sebesar 11.332.681.
Konversi saham di Indotan itu hanya untuk membayar BUNGA TRANCHE B sebesar 6.5jt USD atau setara 110 Milyar rupiah saja !!!
Entah Gita Wirjawan kerasukan roh apa sehingga bisa menyetujui ini atau memang ada grand design penjebakan retail karena tepat di hari keluarnya berita ini saham OKAS sempat ditarik ARA.
Per hari ini tanggal 17 September 2025, saham OKAS langsung open ARB
Saya tidak tahu apakah besok atau ke depan OKAS bisa rebound atau tidak, namun saya yakin ada banyak sekali yang nyangkut di harga 300++ dan berdoa supaya OKAS bisa lepas dari ARB dan rebound lagi.
Harapan untuk value OKAS bisa berlipat-lipat menjadi sirna akibat corporate action yang seperti Bunuh Diri (atau memang direncanakan oleh emiten ?).
Pelajaran yang bisa kita ambil, untuk membeli saham-saham seperti ini pastikan tidak terlalu besar pengalokasian dari total portfolio. Memang risk n rewardnya di awal tampak menarik, namun ada potensi Trap yang kita sebagai retail tidak bisa control (karena Keputusan kebijakan Perusahaan sepenuhnya di tangan manajemen).
Saya sendiri cukup terkejut melihat hal ini apalagi pak Gita Wirjawan sendiri juga mempunyai platform media (biasanya orang yang mempunyai public platform akan sangat menjaga nama baiknya).
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman semua dan membuat kita semua lebih berhati-hati dalam berinvestasi saham.
Happy investing and Be Phenomenal Everyday..